MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN

Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern di Kota Bengkulu serta bagaimana konflik kedua kelompok nelayan tersebut diselesaikan oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Propinsi Bengkulu.</p> <p>Penelitian d...

Mô tả đầy đủ

Đã lưu trong:
Chi tiết thư mục
Tác giả chính: WIJAYA, ANTONY, Rochmah, Siti, HP
Năm xuất bản: Universitas Brawijaya 2018
Chủ đề:
Truy cập Trực tuyến:http://lrc.quangbinhuni.edu.vn:8181/dspace/handle/DHQB_123456789/3757
Tags: Thêm thẻ
Không có thẻ, Hãy là người đầu tiên gắn thẻ bản ghi này!
id oai:localhost:DHQB_123456789-3757
recordtype dspace
spelling oai:localhost:DHQB_123456789-37572018-10-22T08:43:44Z MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN WIJAYA, ANTONY Rochmah, Siti HP Social Sciences Nelayan; konflik sosial Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern di Kota Bengkulu serta bagaimana konflik kedua kelompok nelayan tersebut diselesaikan oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Propinsi Bengkulu.</p> <p>Penelitian dilakukan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pasar Bengkulu yang merupakan kelurahan terbanyak masyarakat nelayan tradisionalnya dan Kelurahan Kandang yang merupakan kelurahan terbanyak kelompok nelayan modernnya, dan konflik yang terjadi sejak tahun 1985 hingga tahun 1999 selalu melibatkan masyarakat nelayan di kedua kelurahan tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis data dari Strauss-Corbin melalui 3 tahapan analisis yaitu : Kode Pembuka (Open Coding), Kode Analisis (Axial Coding) dan Pemilihan Kode (Selective Coding).</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern disebabkan oleh beberapa faktor : (1) masih beroperasinya alat tangkap trawl (jaring pukat harimau) yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah; (2) pelanggaran jalur penangkapan; (3) perbedaan teknologi penangkapan; (4) kurang optimalnya fungsi dan peran kelembagaan atau institusi pemerintah; dan (5) belum tegasnya pelaksanaan hukum dan peraturan perikanan.</p> <p>Konflik yang terjadi antara nelayan tradisional dengan nelayan modern di Kota Bengkulu dapat diselesaikan melalui upaya-upaya : (1) Kapal-kapal trawl dilarang untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan nelayan tradisional (0-3 mil laut), jika memang tetap beroperasi, nelayan tradisional menghendaki adanya kontribusi kepada para nelayan tradisional berupa 5 % dari hasil tangkapan nelayan modern: (2) Penetapan jalur penangkapan yang jelas bagi nelayan tradisional dan bagi nelayan modern, sehingga tidak terjadi lagi pelanggaran jalur penangkapan; (3) Sikap tegas dari Pemerintah Provinsi dan Kota Bengkulu terhadap segala macam pelanggaran yang terjadi; (4) Kemitraan usaha antara nelayan tradisional dengan nelayan modern.</p> <p>Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kota maupun Pemerintah Propinsi Bengkulu dalam menyelesaikan konflik yang terjadi tersebut adalah melalui upaya-upaya sebagai berikut : (1) Masih bersifat insidentil, dimana pemerintah baru turun tangan jika konflik yang terjadi telah berbentuk benturan fisik seperti : penyerangan kapal-kapal di tengah laut, penyerangan rumah nelayan dan sebagainya, sedang upaya pra konflik terjadi dalam rangka mengantisipasinya belum ada yang dilakukan oleh pemerintah; (2) Pasca konflik terjadi, pemerintah melakukan pengawasan terhadap kegiatan para nelayan terutama nelayan modern, melalui tim yang dibentuk oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propvinsi Bengkulu berkoordinasi dengan Polresta dan AL agar tidak ada lagi yang mengoperasikan alat tangkap yang telah dilarang penggunaannya; (3) Memanggil para perwakilan nelayan tradisional dan perwakilan nelayan modern untuk berdamai dan bermusyawarah untuk menyelesaikan konflik yang telah terjadi selama ini; (4) Bantuan kapal motor kepada kelompok nelayan tradisional untuk digunakan sebagai tindakan pengawasan terhadap kegiatan nelayan modern dalam melakukan penangkapan ikan 2018-08-01T02:18:07Z 2018-08-01T02:18:07Z 2015 http://lrc.quangbinhuni.edu.vn:8181/dspace/handle/DHQB_123456789/3757 Universitas Brawijaya
institution Trung tâm Học liệu Đại học Quảng Bình (Dspace)
collection Trung tâm Học liệu Đại học Quảng Bình (Dspace)
topic Social Sciences
Nelayan; konflik sosial
spellingShingle Social Sciences
Nelayan; konflik sosial
WIJAYA, ANTONY
Rochmah, Siti
HP
MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN
description Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern di Kota Bengkulu serta bagaimana konflik kedua kelompok nelayan tersebut diselesaikan oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Propinsi Bengkulu.</p> <p>Penelitian dilakukan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pasar Bengkulu yang merupakan kelurahan terbanyak masyarakat nelayan tradisionalnya dan Kelurahan Kandang yang merupakan kelurahan terbanyak kelompok nelayan modernnya, dan konflik yang terjadi sejak tahun 1985 hingga tahun 1999 selalu melibatkan masyarakat nelayan di kedua kelurahan tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis data dari Strauss-Corbin melalui 3 tahapan analisis yaitu : Kode Pembuka (Open Coding), Kode Analisis (Axial Coding) dan Pemilihan Kode (Selective Coding).</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern disebabkan oleh beberapa faktor : (1) masih beroperasinya alat tangkap trawl (jaring pukat harimau) yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah; (2) pelanggaran jalur penangkapan; (3) perbedaan teknologi penangkapan; (4) kurang optimalnya fungsi dan peran kelembagaan atau institusi pemerintah; dan (5) belum tegasnya pelaksanaan hukum dan peraturan perikanan.</p> <p>Konflik yang terjadi antara nelayan tradisional dengan nelayan modern di Kota Bengkulu dapat diselesaikan melalui upaya-upaya : (1) Kapal-kapal trawl dilarang untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan nelayan tradisional (0-3 mil laut), jika memang tetap beroperasi, nelayan tradisional menghendaki adanya kontribusi kepada para nelayan tradisional berupa 5 % dari hasil tangkapan nelayan modern: (2) Penetapan jalur penangkapan yang jelas bagi nelayan tradisional dan bagi nelayan modern, sehingga tidak terjadi lagi pelanggaran jalur penangkapan; (3) Sikap tegas dari Pemerintah Provinsi dan Kota Bengkulu terhadap segala macam pelanggaran yang terjadi; (4) Kemitraan usaha antara nelayan tradisional dengan nelayan modern.</p> <p>Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kota maupun Pemerintah Propinsi Bengkulu dalam menyelesaikan konflik yang terjadi tersebut adalah melalui upaya-upaya sebagai berikut : (1) Masih bersifat insidentil, dimana pemerintah baru turun tangan jika konflik yang terjadi telah berbentuk benturan fisik seperti : penyerangan kapal-kapal di tengah laut, penyerangan rumah nelayan dan sebagainya, sedang upaya pra konflik terjadi dalam rangka mengantisipasinya belum ada yang dilakukan oleh pemerintah; (2) Pasca konflik terjadi, pemerintah melakukan pengawasan terhadap kegiatan para nelayan terutama nelayan modern, melalui tim yang dibentuk oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propvinsi Bengkulu berkoordinasi dengan Polresta dan AL agar tidak ada lagi yang mengoperasikan alat tangkap yang telah dilarang penggunaannya; (3) Memanggil para perwakilan nelayan tradisional dan perwakilan nelayan modern untuk berdamai dan bermusyawarah untuk menyelesaikan konflik yang telah terjadi selama ini; (4) Bantuan kapal motor kepada kelompok nelayan tradisional untuk digunakan sebagai tindakan pengawasan terhadap kegiatan nelayan modern dalam melakukan penangkapan ikan
author WIJAYA, ANTONY
Rochmah, Siti
HP
author_facet WIJAYA, ANTONY
Rochmah, Siti
HP
author_sort WIJAYA, ANTONY
title MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN
title_short MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN
title_full MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN
title_fullStr MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN
title_full_unstemmed MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN
title_sort manajemen konflik sosial dalam masyarakat nelayan
publisher Universitas Brawijaya
publishDate 2018
url http://lrc.quangbinhuni.edu.vn:8181/dspace/handle/DHQB_123456789/3757
_version_ 1717292442339770368
score 9,463379